Pertemuan para menteri luar negeri Arab di Kairo untuk pertemuan Liga Arab telah bersumpah untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memerangi kelompok Negara Islam sementara setuju untuk bekerja sama dengan semua upaya internasional dan regional.
“Apa yang dibutuhkan adalah keputusan yang jelas untuk konfrontasi yang komprehensif, militer dan politik,” kata Ketua Liga Arab Nabil el–Araby, pada hari Minggu.
Liga Arab juga mendukung resolusi Dewan Keamanan PBB mengeluarkan bulan lalu menyerukan negara anggota untuk “bertindak untuk menekan aliran pejuang asing, pembiayaan dan dukungan lain kepada kelompok ekstremis Islam di Irak dan Suriah“.
El–Araby mengkritik pertikaian antara negara-negara Arab yang katanya telah menyebabkan lambatnya reaksi oleh Liga 22–anggota.
“Sementara beberapa negara Arab keberatan membiarkan Liga Arab untuk campur tangan dalam krisis internal mereka, pintu dibuka untuk intervensi asing, termasuk militer,” katanya.
El–Araby juga menyerukan aktivasi perjanjian pertahanan Arab untuk memungkinkan aksi militer bila diperlukan, karena ia menyarankan bahwa aksi militer bisa berlangsung di bawah payung sebuah pakta pertahanan bersama Liga Arab.
Beberapa menteri luar negeri berbicara tentang besarnya masalah yang ditimbulkan oleh Negara Islam/Islamic State di Irak serta kekerasan yang melanda Libya dan wilayah lainnya.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga menyatakan keprihatinannya tentang masalah ini dengan mengatakan ancaman terorisme lokal dan regional negara Arab dan Islam menghadapi harus diatasi.
Presiden Barack Obama menyerukan negara-negara Arab pekan lalu untuk mempertimbangkan aksi militer dan mendukung Muslim Sunni moderat di Irak dan Suriah sebagai metode dalam menangani IS.
Jet tempur AS terus serangan udara mereka pada pejuang Negara Islam di Irak barat awal pada hari Minggu dalam memperluas kampanye mereka melawan kelompok bersenjata.
Anggota Liga Arab saat ini adalah sebagai berikut:
- Mesir – 22 Maret 1945 (pendiri) (keanggotaannya pernah dihentikan pada tahun 1979-1989)
- Irak – 22 Maret 1945 (pendiri)
- Yordania – 22 Maret 1945 (pendiri) (saat bergabung masih bernama “Transyordania“)
- Lebanon – 22 Maret 1945 (pendiri)
- Arab Saudi – 22 Maret 1945 (pendiri)
- Suriah – 22 Maret 1945 (pendiri)
- Yaman – 5 Mei 1945 (pendiri)
- Libya – 28 Maret 1953
- Sudan – 19 Januari 1956
- Maroko – 1 Oktober 1958
- Tunisia – 1 Oktober 1958
- Kuwait – 20 Juli 1961
- Aljazair – 16 Agustus 1962
- Uni Emirat Arab – 12 Juni 1971
- Bahrain – 11 September 1971
- Qatar – 11 September 1971
- Oman – 29 September 1971
- Mauritania – 26 November 1973
- Somalia – 14 Februari 1974
- Palestina – menggantikan posisi yang dipegang PLO sejak 9 September 1976
- Djibouti – 9 April 1977
- Komoro – 20 November 1993
http://www.aljazeera.com/news/middleeast/2014/09/arab-league-islamic-state-201497164726900705.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Arab