Instalasi Pytorch di Windows

Prosedur instalasi Pytorch di Windows:

  • Kunjungi situs Pytorch, klik di “Get Started”, atau langsung ke “https://pytorch.org/get-started/locally/
  • Pilih setting yang diinginkan. Misal pada kasus saya: PyTorch versi Stable 1.9.0, OS: Windows, Package:Conda, Language: Python, Compute Platform:CUDA 11.1
  • Perintah untuk instalasi akan diberikan di bagian bawah

Saya menggunakan conda, untuk itu di Windows mesti melakukan dulu instalasi Anaconda Individual Edition atau Miniconda

Referensi

  • Pytorch Getting Started https://pytorch.org/get-started/locally/
  • Anaconda https://www.anaconda.com/products/individual
  • Miniconda https://docs.conda.io/en/latest/miniconda.html

Mengecek versi CUDA di Windows 10

Mengecek versi CUDA di Windows 10

Pengecekan versi CUDA di Windows 10 dapat dilakukan dengan perintah “nvcc –version”

Berikut ini contoh pengecekan versi CUDA:

C:\Users\admin>nvcc --version
nvcc: NVIDIA (R) Cuda compiler driver
Copyright (c) 2005-2019 NVIDIA Corporation
Built on Sun_Jul_28_19:12:52_Pacific_Daylight_Time_2019
Cuda compilation tools, release 10.1, V10.1.243

C:\Users\admin>

Tampilan di atas menunjukkan versi CUDA adalah 10.1

Melihat Daftar DNS Server di Ubuntu 20.04

Berikut ini perintah untuk mengetahui daftar DNS server yang dipakai oleh Ubuntu 20.04, dari command line:

systemd-resolve --status

Outputnya kurang lebih seperti ini:

Global
       LLMNR setting: no
MulticastDNS setting: no
  DNSOverTLS setting: no
      DNSSEC setting: no
    DNSSEC supported: no
          DNSSEC NTA: 10.in-addr.arpa
                      16.172.in-addr.arpa
                      168.192.in-addr.arpa
                      17.172.in-addr.arpa
                      18.172.in-addr.arpa
                      19.172.in-addr.arpa
                      20.172.in-addr.arpa
                      21.172.in-addr.arpa
                      22.172.in-addr.arpa
                      23.172.in-addr.arpa
                      24.172.in-addr.arpa
                      25.172.in-addr.arpa
                      26.172.in-addr.arpa
                      27.172.in-addr.arpa
                      28.172.in-addr.arpa
                      29.172.in-addr.arpa
                      30.172.in-addr.arpa
                      31.172.in-addr.arpa
                      corp
                      d.f.ip6.arpa
                      home
                      internal
                      intranet
                      lan
                      local
                      private
                      test

Link 2 (enp0s31f6)
      Current Scopes: DNS
DefaultRoute setting: yes
       LLMNR setting: yes
MulticastDNS setting: no
  DNSOverTLS setting: no
      DNSSEC setting: no
    DNSSEC supported: no
  Current DNS Server: 111.95.141.4
         DNS Servers: 202.73.99.2
                      118.136.64.5
                      111.95.141.4
          DNS Domain: domain.name

Sumber: https://askubuntu.com/questions/152593/command-line-to-list-dns-servers-used-by-my-system

Serial Console di Ubuntu 20.04

Tidak semua kejadian crash menghasilkan catatan pesan di console Putty. Untuk itu ditambahkan serial console supaya output dari console dapat direkam di komputer lain. Petunjuk menambahkan serial console didapat di artikel “Ubuntu 18.04: GRUB2 and Linux with serial console

Teknisnya dilakukan dengan mengedit file /etc/default/grub menjadi sebagai berikut:

# If you change this file, run ‘update-grub’ afterwards to update
# /boot/grub/grub.cfg.
# For full documentation of the options in this file, see:
# info -f grub -n ‘Simple configuration’

GRUB_DEFAULT=0
GRUB_TIMEOUT_STYLE=hidden
GRUB_TIMEOUT=0
GRUB_DISTRIBUTOR=`lsb_release -i -s 2> /dev/null || echo Debian`
GRUB_CMDLINE_LINUX_DEFAULT=””
#GRUB_CMDLINE_LINUX=””

# Uncomment to enable BadRAM filtering, modify to suit your needs
# This works with Linux (no patch required) and with any kernel that obtains
# the memory map information from GRUB (GNU Mach, kernel of FreeBSD …)
#GRUB_BADRAM=”0x01234567,0xfefefefe,0x89abcdef,0xefefefef”

# Uncomment to disable graphical terminal (grub-pc only)
#GRUB_TERMINAL=console

# The resolution used on graphical terminal
# note that you can use only modes which your graphic card supports via VBE
# you can see them in real GRUB with the command `vbeinfo’
#GRUB_GFXMODE=640×480

# Uncomment if you don’t want GRUB to pass “root=UUID=xxx” parameter to Linux
#GRUB_DISABLE_LINUX_UUID=true

# Uncomment to disable generation of recovery mode menu entries
#GRUB_DISABLE_RECOVERY=”true”

# Uncomment to get a beep at grub start
#GRUB_INIT_TUNE=”480 440 1″
#
GRUB_CMDLINE_LINUX=”console=tty1 console=ttyS0,115200″
GRUB_TERMINAL=”console serial”
GRUB_SERIAL_COMMAND=”serial –speed=115200 –unit=0 –word=8 –parity=no –stop=1″

Kemudian dilakukan update konfigurai grub dengan aplikasi grub-mkconfig

grub-mkconfig -o /boot/grub/grub.cfg

Setelah itu dilakukan reboot
Output dari serial console diambil dari port COM1, kemudian disambungkan ke USB serial yang terhubung ke sebuah laptop. Di laptop dipakai software Putty sebagai terminal serial. Port COM1 sudah ada di motherboard, namun belum terhubung ke konektor DB9, jadi perlu disambungkan dulu dengan tambahan konektor port serial DB9.

Konektor port serial DB9 untuk COM1 dan COM2
Konektor port serial DB9
Kabel USB ke Serial DB9
Kabel USB ke Serial DB9

Instalasi CUDA driver untuk GPU NVidia di Ubuntu 20.04

Berikut ini prosedur instalasi CUDA driver untuk Nvidia cards di Ubuntu 20.04

CUDA driver ini akan melakukan instalasi GUI, jadi sebaiknya kita pakai Ubuntu Desktop, atau kalau menggunakan Ubuntu server yang belum ada GUInya, install dulu GUI sederhana untuk Ubuntu, misalnya dari artikel “How to Install a Desktop (GUI) on an Ubuntu Server

Tahap selanjutnya adalah mengikuti prosedur instalasi di artikel “CUDA Toolkit 11.4 Downloads“. Pada laman tersebut kita masukkan saja platform kita. Prosedur instalasi berbeda-beda untuk masing-masing platform.

Sebagai contoh, berikut ini pilihan platform saya:

Untuk Ubuntu, pada saat tulisan ini dibuat hanya dapat dilakukan instalasi di Ubuntu versi 18.04 dan 20.04

Berikut ini prosedur instalasi yang ditampilkan berdasarkan pilihan di atas:

wget https://developer.download.nvidia.com/compute/cuda/repos/ubuntu2004/x86_64/cuda-ubuntu2004.pin
sudo mv cuda-ubuntu2004.pin /etc/apt/preferences.d/cuda-repository-pin-600
wget https://developer.download.nvidia.com/compute/cuda/11.4.0/local_installers/cuda-repo-ubuntu2004-11-4-local_11.4.0-470.42.01-1_amd64.deb
sudo dpkg -i cuda-repo-ubuntu2004-11-4-local_11.4.0-470.42.01-1_amd64.deb
sudo apt-key add /var/cuda-repo-ubuntu2004-11-4-local/7fa2af80.pub
sudo apt-get update
sudo apt-get -y install cuda

Prosedur tersebut dapat dilakukan apa adanya tanpa perubahan. Jika kita melakukan instalasi di beberapa server yang berbeda, proses download dengan wget cukup dilakukan sekali saja, untuk instalasi berikutnya file *.deb tersebut cukup dikopi dari file yang sudah didownload sebelumnya

Menginstall Android SDK dan OpenJDK untuk Unity dengan Unity Hub

Sekarang OpenJDK dan Android SDK dapat diinstall secara langsung melalui Unity Hub, tanpa ribet. Ini adalah tahap-tahapnya:

Buka Unity Hub dan klik pilihan “installs“, kemudian klik tombol “add

Menu Unity Hub pada bagian “installs

Pilih versi Unity, lalu klik “next

Pilihan versi Unity

Pilih “Android Build Support”, lalu klik tombol “next

Menu menginstall module Android Build Support

Pastikan untuk mengklik “I have read and agree with the above terms and conditions” lalu klik “done

Layar “End User License Agreement”

Tunggu hingga selesai.

Masalah

Android SDK dan OpenJDK membutuhkan banyak tempat pada hard disk, jadi pastikan hard disk cukup, atau akan muncul error:

Error ketika menginstall Android Build Support

Terkadang Unity tidak langsung mengatur direktori SDK dan SDK yang sudah diinstall sehingga muncul error seperti ini:

Solusinya adalah mengatur direktori secara manual sehingga terlihat seperti ini:

Biasanya file Android Build Support yang baru diinstall akan disimpan pada direktori berikut:

  • C:\Program Files\Unity\Hub\Editor\2019.4.23f1\Editor\Data\PlaybackEngines\AndroidPlayer\NDK
  • C:\Program Files\Unity\Hub\Editor\2019.4.23f1\Editor\Data\PlaybackEngines\AndroidPlayer\OpenJDK
  • C:\Program Files\Unity\Hub\Editor\2019.4.23f1\Editor\Data\PlaybackEngines\AndroidPlayer\SDK

Catatan: layar Unity Hub Anda tidak mesti sama persis dengan yang tertera disini.

Instalasi Drupal 7 di Ubuntu 20.04

Persiapan Server

Lakukan instalasi Ubuntu 20.04 di sebuah server, bisa server fisik ataupun VPS

Lakukan proses update dan upgrade pada Ubuntu

apt update
apt upgrade

Instalasi Aplikasi Pendukung

Drupal memerlukan aplikasi Apache2, PHP dan MySQL/MariaDB

Lakukan langkah berikut untuk instalasinya

 

#install apache 2
apt install apache2

# cek apakah Apache sudah terinstall dengan baik.
http://192.168.1.225/

#install MariaDB
apt install mariadb-server

#install PHP
apt install php libapache2-mod-php php-mysql

#install PHP plugins for drupal
apt install php-mbstring php-dom php-gd php-xml mcrypt 

Pengujian Instalasi

Untuk menguji instalasi PHP, dapat dilakukan dengan membuat file phpinfo.php di /var/www/html/phpinfo.php dengan isi sebagai berikut

<?php
phpinfo();

Membuat Database Untuk Drupal

Drupal 7 memerlukan database. Buatlah sebuah database di MariaDB. Berikut ini contoh cara pembuatan database di MariaDB dengan menggunakan command line. Buat juga sebuah user di database tersebut yang dapat mengakses ke database untuk drupal.

> mysql -uroot 
CREATE database drupal;
CREATE USER 'drupal'@'localhost' IDENTIFIED BY 'drupal'; 
grant all privileges on drupal.* to 'drupal'@'localhost';

Instalasi Drupal

Download kode Drupal 7. Pada saat tulisan ini dibuat, Drupal 7 terbaru adalah versi 7.78

lakukan untar file drupal-7.78.tar.gz di direktori  /var/www/html

Lanjutkan instalasi melalui browser dengan cara mengarahkan browser ke alamat server dan direktori  drupal: misal http://192.168.1.225/drupal-7.78/

Kadang-kadang muncul pesan error sebagai berikut.

Drupal 7 Installation
Drupal 7 Installation

Solusi

  • Copy file sites/default/default.settings.php ke sites/default/settings.php ke 
  • Buat file itu writeable untuk user www-data
  • Buat direktori /var/www/html/drupal-7.78/sites/default/files
  • Ubah direktori itu agar writeable bagi user www-data
:/var/www/html# cd drupal-7.78/
:/var/www/html/drupal-7.78# cd sites/default/
:/var/www/html/drupal-7.78/sites/default# ls -l
:/var/www/html/drupal-7.78/sites/default# cp default.settings.php  settings.php
:/var/www/html/drupal-7.78/sites/default# chown www-data settings.php

:/var/www/html/drupal-7.78/sites/default# mkdir files
:/var/www/html/drupal-7.78/sites/default# chown www-data files/

Selanjutnya adalah proses konfigurasi database. Pada tahap ini masukkan setting database yang sudah dibuat.

fdsafads

Aktifkan Clean URL

URL pada Drupal dapat dibuat lebih bagus dengan cara menggunakan fitur Clean URL. Untuk mengaktifkan fitur ini ada 2 syarat:

  • Aktifkan modul rewrite pada Apache2
  • Aktifkan “AllowOverride All” pada direktori Drupal

Jalankan perintah berikut untuk mengaktifkan modul rewrite pada Apache2

# a2enmod rewrite

Untuk mengaktifkan AllowOverride, edit file /etc/apache2/apache2.conf , tambahkan konfigurasi berikut ini :

<Directory /var/www/html>
        Options Indexes FollowSymLinks
        AllowOverride All
        Require all granted
</Directory>

Berikut tampilan Drupal setelah selesai instalasi.

Referensi

Instalasi Confluence 7.4.3 di Ubuntu 20.04 LTS Dengan Database MySQL

 

Confluence adalah sebuah aplikasi kolaborasi dalam format wiki yang dibuat oleh Atlassian.

Artikel ini berisi tahap instalasi Confluence versi 7.4.3 di sebuah server Ubuntu 20.04. Confluence menggunakan database sebagai penyimpanan data. Pada instalasi ini, database menggunakan MySQL versi 8.0.21. Pedoman instalasi ini mengadopsi dari pedoman resmi confluence di situs Atlassian: “Installing Confluence on Linux” , dengan penyesuaian seperlunya.

Strategi Instalasi

  • Server menggunakan sistem operasi Linux Ubuntu 20.04 LTS. Penggunaan versi LTS (Long Time Support) menjamin bahwa server ini masih mendapatkan update selama 5 tahun ke depan.
  • Server khusus menjalankan software Confluence, tidak menjalankan aplikasi lain supaya tidak saling mengganggu
  • Database menggunakan MySQL 8.0.x (pada waktu artikel ini ditulis versi terakhir adalah 8.0.21)
  • Webserver menggunakan Apache dengan reverse proxy dan SSL supaya aman
  • Pada demo ini SSL menggunakan self-signed certificate. Untuk mengubah ke certificate yang benar tidak rumit, cara mudah menggunakan Letsencrypt.
  • Confluence diinstall sebagai root

Persiapan Instalasi

  • Buat akun di situs my.atlassian.com
  • Siapkan server fisik ataupun virtual dengan kemampuan minimum sebagai berikut (sumber)
    • CPU: Quad core 2GHz+ CPU
    • RAM: 6GB
    • Minimum database space: 10GB
  • Download dan install Ubuntu 20.04 di sebuah server yang sudah disiapkan.
Tampilan situs my.atlassian.com
Tampilan login ke situs my.atlassian.com

Update Dan Upgrade Ubuntu

Seperti instalasi Ubuntu pada umumnya, perlu dilakukan update dan upgrade ke versi terbaru. Terutama untuk mengurangi kemungkinan masalah keamanan. Berikut ini perintah yang perlu dijalankan dari console Ubuntu Linux:

$ apt update
$ apt upgrade

Setup Database MySQL

Setting database MySQL perlu disesuaikan untuk Confluence.

Tambahkan setting berikut di file /etc/mysql/mysql.conf.d/mysqld.cnf . Untuk mengedit dapat menggunakan editor nano di Ubuntu.

character-set-server=utf8mb4
collation-server=utf8mb4_bin
default-storage-engine=INNODB
max_allowed_packet=256M
innodb_log_file_size=2GB
transaction-isolation=READ-COMMITTED
binlog_format=row

Tahap selanjutnya adalah membuat database serta user untuk mengakses database tersebut. Perlu disiapkan parameter sebagai berikut:

  • nama database, misal ‘confluence’
  • nama user , misal ‘confluenceuser”
  • password untuk akses, misal ‘65423452’

Parameter-parameter tersebut bebas, jadi bisa pilih nama user, nama database dan password sendiri, namun perlu disimpan baik-baik karena akan dipakai di tahap ‘Setup Confluence’ di tahap selanjutnya

Selanjutnya membuat database, dan user di MySQL.

Aktifkan console mysql

mysql -uroot

Jalankan perintah SQL berikut ini untuk membuat database dan membuat user baru:

CREATE DATABASE confluence CHARACTER SET utf8mb4 COLLATE utf8mb4_bin;
CREATE USER ‘confluenceuser’@’localhost’ IDENTIFIED BY ‘65423452’;
grant all privileges on confluence.* to ‘confluenceuser’@’localhost’;

Berikut tampilan di console:

CREATE DATABASE confluence CHARACTER SET utf8mb4 COLLATE utf8mb4_bin; CREATE USER 'confluenceuser'@'localhost' IDENTIFIED BY '65423452';  grant all privileges on confluence.* to 'confluenceuser'@'localhost';
Membuat database dan user di MySQL 8.0

Referensi instalasi database MySQL dapat dibaca di situs Atlassian artikel “Database Setup for MySQL

Instalasi Confluence

Download file atlassian-confluence-7.4.3-x64.bin, kemudian letakkan ke sebuah direktori di server.

Pindah ke direktori tersebut

$ cd
$ chmod a+x atlassian-confluence-7.4.3-x64.bin

Jalankan script instalasi tersebut

./atlassian-confluence-7.4.3-x64.bin

Script instalasi akan melakukan download program-program lain yang diperlukan untuk menjalankan Confluence.

Akan muncul prompt yang menanyakan “This will isntall Confluence 7.4.3 on your computer”. Klik Enter

Kemudian pilih Express Install

Pilih “1”. Enter

Klik enter untuk menerima setting default.

Klik Enter untuk Start Confluence

Instalasi selesai, confluence dapat diakses di alamat http://localhost:8090. Jika ingin diakses dari komputer lain, gunakan http://<alamat server>:8090. Misal pada instalasi ini menggunakan IP 192.168.0.206 , maka gunakan URL http://192.168.0.206:8090

Tahap selanjutnya adalah melakukan set up Confluence dari browser. Ada 2 pilihan: ‘Trial’ dan ‘Production Installation’. Untuk menggunakan database MySQL, pilih ‘Production Installation’. Kemudian klik “Next”.

Muncul tawaran untuk mengaktifkan Confluence Questions dan Team Calendars. Pada saat ini tidak diperlukan, jadi langsung klik “Next”.

Selanjutnya akan muncul formulir “License Key”. Jika belum punya lisensi, klik saja di “Get an evaluation license” untuk mendapatkan trial license. Trial license ini nantinya dapat dengan mudah diganti dengan lisensi sesungguhnya.

Jika belum login, maka akan muncul halaman login di situs Atlassian.

Selanjutnya akan muncul formulir “New Trial License”. Pilih lisensi “Confluence (Server)”, kemudian klik di tombol “Generate License” di bagian bawah formulir tersebut.

Selanjutnya akan muncul konfirmasi untuk melakukan instalasi license key di server kita. Klik saja “Yes”.

Browser akan otomatis mengisikan lisensi trial yang baru saja dibuat ke formulir License key. Klik di “Next”.

Berikutnya akan muncul pilihan database di menu “Set up your database”. Pilih “My own database”.

Pilih MySQL sebagai database. Untuk melanjutkan proses setup, perlu dilakukan instalasi driver MySQL dari console Linux.

Download software Connector J/ 8.0.21 dari situs MySQL: https://dev.mysql.com/downloads/connector/j/8.0.html

Pilih driver untuk “Ubuntu Linux 20.04 (Architecture Independent), DEB Package”, sesuai dengan versi Ubuntu yang dipakai.

Klik di “No thanks, just start my download”

Upload file “mysql-connector-java_8.0.21-1ubuntu20.04_all.deb” ke server.

install dengan apt install

apt install ./mysql-connector-java_8.0.21-1ubuntu20.04_all.deb

Setelah proses instalasi, file driver JDBC akan tersedia di direktori /usr/share/java

root@ubuntu-confluence:~# ls -l /usr/share/java

total 2348

-rw-r--r-- 1 root root 2602 Mar 22 15:42 libintl.jar

-rw-r--r-- 1 root root 2397299 Jun 17 08:29 mysql-connector-java-8.0.21.jar

Copy file jar tersebut ke direktori library confluence  <installation-directory>/confluence/WEB-INF/lib

Pada proses instalasi default, direktori library Confluence adalah di /opt/atlassian/confluence/confluence/WEB-INF/lib/
Copy driver JDBC ke direktori library Confluence tersebut.

cp /usr/share/java/mysql-connector-java-8.0.21.jar /opt/atlassian/confluence/confluence/WEB-INF/lib/

Selanjutnya restart Confluence dengan perintah berikut ini

$ sh /opt/atlassian/confluence/bin/stop-confluence.sh
$ sh /opt/atlassian/confluence/bin/start-confluence.sh

Akses kembali Confluence dari web browser dengan alamat sebelumnya , misal http://192.168.0.206:8090/.  Pilih “My own database” kemudian klik “Next”.

Isikan ke formulir sebagai berikut:

  • Database type: MySQL
  • Setup type: Simple
  • Hostname: localhost
  • Port: 3306
  • Database name: confluence (sesuai dengan tahap setup database di atas)
  • Username: confluenceuser (sesuai dengan tahap setup database di atas)
  • Password: 65423452 (sesuai dengan tahap setup database di atas)

Klik di “Test connection”. Jika semuanya benar, maka akan muncul pesan “Success! Database connected successfully”. Jika ada kesalahan, akan ditampilkan kode kesalahannya.

Selanjutnya “klik Next”. Proses instalasi akan melakukan set up database, yaitu mengisi database dengan data-data aplikasi Confluence.

Selanjutnya akan muncul pilihan untuk mengisi Confluence dengan data demo . Pada tahap ini bebas saja, jika ingin melihat kemampuan Confluence bisa klik di “Example Site”, jika tidak ingin bisa klik di “Empty Site”.

Selanjutnya ada pilihan untuk manajemen user. Jika tidak ingin install JIRA, untuk mudahnya, pilih saja “Manage users and groups within Confluence”

Selanjutnya muncul formulir pengisian identitas administrator

Selanjutnya akan muncul pesan yang menyatakan proses Setup selesai.

Pada tahap ini instalasi dan setup Confluence sudah selesai. Aplikasi dapat diakses di port 8090, dengan URL seperti ini: http://192.168.0.206:8090

Software Confluence yang baru diinstall ini menggunakan lisensi trial, yang hanya berlaku selama 30 hari. Setelah itu kita perlu membeli lisensi resmi.

Integrasi Apache Dan SSL

Untuk dapat diakses di port 80, dapat menggunakan web server Apache dengan fitur reverse proxy. Untuk dapat lebih aman, perlu ditambahkan enkripsi data dengan SSL (Security Socket Layer)

 

Referensi

Instalasi Apereo CAS Untuk Development

Berikut ini prosedur instalasi CAS (https://www.apereo.org/projects/cas) hanya untuk keperluan development , misal untuk pengujian fungsionalitas Single Sign On (SSO) di sebuah aplikasi, bukan untuk production.

Keterbatasan:

  • Webserver menggunakan WAR standalone, untuk production mestinya pakai Java Servlet seperti Tomcat
  • Database menggunakan cleartext, untuk production mestinya pakai database seperti LDAP
  • SSL certificate menggunakan self-signed. Untuk yang production mesti pakai yang CA signed.

Prosedur:
buat VM misal di VirtualBox, ukuran disk 10 GB cukup. Setelah instalasi CAS akan memakai space 4,05 GB
Install Ubuntu 19.10 , sebaiknya versi server (http://releases.ubuntu.com/19.10/ubuntu-19.10-live-server-amd64.iso) supaya lebih kecil.

CAS memakai Java, untuk itu perlu install java development kit (download 288 MB, memakai space 800 MB)

apt install default-jdk

install git:

apt install git

clone CAS:

cd /opt
git clone https://github.com/apereo/cas-overlay-template
cd cas-overlay-template

pilih CAS versi 6.1, kemudian lakukan build

checkout 6.1
./gradlew clean build

buat keystore

./gradlew createKeystore

copy konfigurasi CAS dari /opt/cas-overlay-template/etc/cas ke /etc/cas

./gradlew copyCasConfiguration

jalankan CAS sebagai executable WAR:

./gradlew run

Akses ke situs (misal https://192.168.0.202:8443). Akan ada peringatan karena menggunakan self-signed certificate. Klik saja di “accept the risk and continue”
Browse ke situs: https://192.168.0.202:8443/cas

Selanjutnya coba login ke CAS, dengan username:casuser, password:Mellon

Jika loginlancar akan muncul tampilan:

Jika password salah akan muncul tampilan:

Menambah user & password baru:

Edit file /etc/cas/config/cas.properties, user dan password dapat ditambahkan dengan baris berikut:

cas.authn.accept.users=casuserz::Mellon,abcd::efgh, user1::123456, user2::abcdefg

Username dan password dipisahkan dengan ‘::’, antar user dipisahkan dengan koma.

Konfigurasi client agar dapat diakses dari CAS client perlu tahap-tahap berikut:

  • perlu ditambah JSON service registry, untuk itu perlu aktifkan setting JSON service registry di file build.gradle kemudian build ulang CAS
  • Buat direktori /etc/cas/services berisi file-file JSON service registry
  • Tambahkan lokasi file JSON service registry ke file /etc/cas/config/cas.properties

nano /opt/cas-overlay-template/build.gradle

Edit file /opt/cas-overlay-template/build.gradle, edit supaya ada bagian ini:

dependencies {
compile “org.apereo.cas:cas-server-support-json-service-registry:${casServerVersion}”
}

Kemudian build ulang CAS

./gradlew clean build

Buat file /etc/cas/services/wildcard-1000 dengan isi sebagai berikut:

{
“@class” : “org.apereo.cas.services.RegexRegisteredService”,
“serviceId” : “^(https|imaps)://.*”,
“name” : “wildcard”,
“id” : 1000,
“evaluationOrder” : 99999
}

Tambahkan baris berikut di /etc/cas/config/cas.properties:

cas.serviceRegistry.initFromJson=false
cas.serviceRegistry.json.location=file:/etc/cas/services

Pengujian dengan CAS client

Contoh konfigurasi CAS Client di Drupal 8.8.1

Referensi

Instalasi Redmine 3.4.4-stable di Ubuntu 18.04.03

At the moment of writing this article, default installation in Ubuntu 18.04.03 will give you Redmine version 3.4.4.-stable

Installing Redmine 3.4.4-stable in 18.04.03
Use live server ISO (ubuntu-18.04.3-live-server-amd64.iso)

# reference: How to Install Redmine on Ubuntu step by stepapt-get update
apt-get upgrade

# install dependencies
apt install apache2 software-properties-common ruby-rmagick mysql-server mysql-client mysql-common ruby-dev build-essential libmysqlclient-dev libssl-dev gcc libmysqlclient-dev libapache2-mod-passenger libmagickcore-dev
apt install imagemagick-6.q16
apt-get install redmine redmine-mysql

# there may be questions from installer. Refer to Howto Install Redmine on Ubuntu www.redmine.org/projects/redmine/wiki/howto_install_redmine_on_ubuntu_step_by_step for explanation

# Next step is to upgrade all gems. It will take sometime to update all gems.

gem update

# possible error: connection problem.
# example erro message: Updating roadie
ERROR: Error installing roadie:
Unable to resolve dependency: user requested ‘roadie (= 3.5.0)’

gem install bundler

vi /etc/apache2/mods-available/passenger.conf

existing file:

<IfModule mod_passenger.c>
PassengerRoot /usr/lib/ruby/vendor_ruby/phusion_passenger/locations.ini
PassengerDefaultRuby /usr/bin/ruby
</IfModule>

Create symlink:

ln -s /usr/share/redmine/public /var/www/html/redmine

edit as follows:

<IfModule mod_passenger.c>
PassengerDefaultUser www-data
PassengerRoot /usr/lib/ruby/vendor_ruby/phusion_passenger/locations.ini
PassengerDefaultRuby /usr/bin/ruby
</IfModule>

edit file:

vi /etc/apache2/sites-available/000-default.conf

add the following lines:

<Directory /var/www/html/redmine>
RailsBaseURI /redmine
PassengerResolveSymlinksInDocumentRoot on
</Directory>

Create Gemlock file:

touch /usr/share/redmine/Gemfile.lock
chown www-data:www-data /usr/share/redmine/Gemfile.lock

service apache2 restart

browse to your website:

http://192.168.0.205/redmine/

with username: admin,
password: admin

You can check Redmine information in by following the menu : [Administration] -> [Information]

It will show something like this:

Default administrator account changed
Attachments directory writable
Plugin assets directory writable (./public/plugin_assets)
RMagick available (optional)
ImageMagick convert available (optional)

Environment:
Redmine version 3.4.4.stable
Ruby version 2.5.1-p57 (2018-03-29) [x86_64-linux-gnu]
Rails version 4.2.10
Environment production
Database adapter Mysql2
SCM:
Git 2.17.1
Filesystem
Redmine plugins:
no plugin installed

 

Redmine 3.4.4-stable